Selamat Welcome

Kamis, 16 April 2009

Kamar Mandi di Sekolah Saya


Selalu saja berebut kamar mandi di dekat Tata Usaha dan di pojokan lapangan voley disaat jam istirahat atau sebelum bel masuk.
Walaupun wc ini bau, pengap,dan aduhai panasnya. Tapi karena 2 kamar mandi ini ada KUNCINYA jadi aman-aman saja untuk para siswa yang ingin buang air besar.
Memang lega setelah menahan tumpukan kotoran yang siap keluar di tempat ini.
Tapi terimakasih wahai kamar mandi.

Sabtu, 11 April 2009

Sekitar Ujian Nasional ala Bisma

Ujian Nasional jadi momok menakutkan buat banyak kaula muda bekedudukan di kelas 12, mau IPA atau IPS pun sama khawatirnya. Tapi, Ujian Nasional juga tak luput dari sorotan berbagai kalangan. Contoh- demi contoh telah kita banyak saksikan di media masa, manakala tahun lalu banyak fenomena bermunculan yang acap kali membuat pelaku ujian nasional merasa resah saat hari H atau saat menunggu hasil.
Banyak juga kecurangan yang terjadi, tak dipungkiri hal itu dilakukan untuk menjaga nama baik sekolah yang telah tersohor di permukaan. Ada-ada saja memang, tapi kita sebagai pelajar bisa juga merasakan fenomena itu nanti saat hari mulai menginjak tanggal 20 April 2009 pergulatan batin, hati dan pikiran mengaduk-aduk kinerja otak para pelaku Ujian Nasional.
Guru-guru pun banyak yang memberi semangat, tak sedikit dari mereka yang memotivasi. Diberi rasa pahit yang menakutkan atau rasa pahit yang sedang-sedang saja. Karena menurut wali kelas saya yang juga merupakan guru matematika, Hj. Johanes Abbas mengatakan bahwa ujian nasional itu hanya diperbesar-besarkan saja, sebenarnya tidak perlu ada yang dikhawatirkan saat ujian nasional menjelang ataupun tiba. Pendapat beliau benar juga, dibenak saya juga demikian adanya kalau kita rajin belajar dan tak segan membawa buku kemanapun tempat kita berpijak saat bermain. Tapi itu semua jarang sekali dilakukan, saya pun turut ambil bagian sebagai pelajar yang ogah untuk membuka buku atau membaca soal-soal. Kalaupun itu sedang ingin, itu pun hanya berlangsung 10 menit untuk membaca soal per soal. Apakah ironis?
Saya cuma berpendapat ujian nasional nanti harus disuguhi dengan ketenangan dan kekompakan yang penuh dari setiap lini per lini di setiap kelas. Memang ini hal yang mustahil dilakukan, tapi peruntungan wajib dicoba dibalik kekhawatiran pihak sekolah karena takut kalau nanti anak didiknya banyak yang mengambil Paket C. Semua siswa/i pasti tidak mau kalau hal itu terjadi bukan?
Untuk itu, marilah kita terus belajar dan berikhtiar untuk terus berusaha. Karena ujian nasional tinggal menghitung hari dan jari. Tetap semangat kawan, kita akan terus bersama-sama membukukan kenangan disisa hari kita di SMA. Saya tidak akan melupakan banyak kejadian dimasa itu.

Kamis, 09 April 2009

Aku selalu terima kamu apa adanya...


Uhh..
Susah kalo ngartiin maksud judul catatan saya diatas.
Cuma sekedar berbagi cerita, di bulan April ini sudah beberapa kali saya mengalami kejadian menarik dan buat saya selalu terkejut. Salah satunya ini, baru saya alamin sehari yang lalu.
Jadi, saya kemarin bermain ke rumah (ehem-ehem) pacar saya, karena pulang sekolah cepet jadi saya meluangkan waktu untuk kesana. Dan seperti biasa si Dia begitu manja,baru sampai didepan halaman rumahnya saya sudah disambut dengan sapu yang dia pakai untuk menyapu semut yang begitu banyak dirumahnya. Sesudah berbasa-basi ini dan itu akhirnya saya masuk ke ruang tamu rumahnya.
Saya banyak menceritakan tentang apa saja disekolah tadi, dia pun tertawa mendengar tingkah konyol saya disekolah dan yang lebih membuatnya cengengesan adalah "rambut saya yang baru dipangkas guru saya tidak merata" menyebalkan memang, tapi cuek sajalah.
Kami saling melepas kangen sambil tertawa dengan melihat hasil karya gambar-gambar tangan saya.
Dia selalu tersenyum dan tertawa melihat semua gambar saya. Kemudian dia mengambil jus jambu yang baru dia pesan tadi, dan saya meminumnya berdua.

Tak lama adik perempuannya pun datang, ya biasa lah saya selalu diejek kalo lagi bercanda sama dia, lagi pula saya senang bisa dekat dan bercanda dengan salah seorang dikeluarganya. Saya diajak maen congklak, maen gaple (sampai saya dicoret bedak 2 kali dan mulut saya merasakan juga sedapnya rasa bedak).

Lama waktu terus berjalan, tidak terasa 2 jam saya sudah berbincang banyak dengannya.
Dia bilang kepada saya "Maafin gue ya bolo kalo ngecewain luw...".
Bolo adalah panggilan sayang kami berdua (kependekan dari BOLOkokok yang sebenarnya dalam bahasa sunda borokokok tapi saya ubah dan imut-imutin saja), saya pun tertegun "Elu kenapa sih? Kapan luw ngecewain gue sih bolo?".
Lama kami saling menatap mata, kemudian mata dia pun berkaca-kaca. Saya melihatnya seperti ada beban dari setiap ucapan ngecewain luw yang dia pendam sendiri dan tidak tahu kapan dia akan keluarkan itu semua.
Tanpa bertanya saya langsung memeluknya, saya merasakan kegelisahan yang ia rasakan. Dan ia pun angkat bicara.
Dengan air mata yang mengalir dan alunan musik KONAYUKI versi piano (yang merupakan soundtrack One Litre of Tears, drama jepang kesukaan saya) dia mulai bercerita masa lalunya yang masih dia simpan dan dia hanya memberitahu kepada saya saja.
Entah, ini jadi rahasia kami berdua. Sebenanya saya agak canggung dan agak terbebani jika saya tidak meluapkannya dengan sedikit kata-kata di catatan saya ini.
Saya pun berkata dengan nada yang sejuk untuk kuping dan hatinya "Kalo cuma begitu, itu gak masalah buat gue. Elu gak ngecewain gue dalam hal ini. Karena ini juga bukan sesuatu yang lu mau kan bolo? Yang penting gue gak berubah kan? Gue tetep jadi orang yang sayang sama elu kok, yang selalu merhatiin elu, yang bisa manjain elu. Jadi jangan pikir kalo gue bakal ninggalin elu. Kita Lillahi Ta'ala aja dan yakin kalo bisa tetep sama-sama". Dia cuma berkata sedikit kata "Makasih ya, elu baik banget sih sama gue...".
Dia kembali memeluk saya sambil menangis tersedu-sedu meluapkan semua emosi yang menghujam dirinya selama bertahun-tahun.
Saya hanya bisa menenangkannya sambil terus meyakinkan dia kalau saya tidak apa-apa tentang pernyataan yang ia tuju kepada saya.
Sore telah menjelang, saya pun makan mie goreng bersama dia karena dari tadi perut saya sudah keroncongan,hhehehee. Sambil tertawa dan coba untuk melupakan kejadian yang membuat genangan air mata diruang tamu rumahnya saya coba terus hibur dia dengan cara main sendawa-sendawaan yang menjijikan. Hahahahaa...memang tidak sopan. Tapi, selagi bisa membuat dia sedikit melupakan bebannya mengapa tidak?

Jam setengah 6 pun saya akhirnya berpamitan pulang kerumah dengan Ibu Bapaknya, adik serta kakaknya.
Sebelum pulang kami berfoto-foto didepan halaman rumahnya.
Lalu saya pun pulang kerumah dengan perasaan yang bercampur aduk. Didalam angkot saya hanya bisa menghabiskan isapan rokok saya untuk coba menenangkan keadaan.

Rasanya itu semua menjadi pelajaran hidup bagi saya dan dia. Tidak semua orang bisa membayangkan apa yang terjadi dibalik diri seseorang, apalagi dia orang yang kita sayang.
Pahit getirnya hidup memang jadi bagian, tapi saya coba terima karena saya juga masih memiliki banyak kekurangan (untuk dia dan semuanya).

INGAT SATU HAL BUAT DEWIKU, KAMU ITU ORANG YANG HEBAT DAN KUAT. DAN AKU BANGGA BISA JADI BAGIAN DARI HIDUP KAMU BAUT SEKARANG, HARI INI, DAN SETERUSNYA.
JANGAN PERNAH NETESIN AIR MATA YANG BUAT KAMU SEPERTI MENCAMBUKI DIRI KAMU SENDIRI, YANG PELAN-PELAN BAKAL NGEBUAT KAMU MATI PERLAHAN.
TETEP SEMANGAT YA, DEWIKU GADIS YANG HEBAT DAN SELALU CERIA!!
SAYANG INI DARI DEWAMU.