Cuma Ingin Ketenangan, Itu Aja.

Kenapa hidup gue yang sekarang malah antah berantah nggak karuan kayak begini?
Inikah jalan hidup gue menuju ke pribadi yang lebih baik lagi?
Mungkin.
Tapi sayangnya gue masih bingung harus kemana gue berjalan, semua serba semu rasanya.
Ya Allah, hamba bingung, rasanya ingin sekali hamba bertemu Papa untuk dinasehati, walau cuma di mimpi.

Keluar dari bangku perkuliahan broadcast itu karena sesuatu hal yang nggak bisa gue ceritain ke semua orang banyak. Berharap tadinya sudah bisa lebih baik, dan ternyata? Malah menambah runyam dan yang ada sekarang cuma penyesalan. Itu wajar dan manusiawi gue rasa. Tapi gue berusaha tetep terus berjalan dengan semestinya, karena gue laki-laki.

Adakah cara yang memang bisa ngebuat gue bangun?
Adakah seseorang yang bisa mengerti disaat gue rasa gue terkapar oleh kenyataan?

Gue cuma berharap ini semua perlahan bisa berakhir.
Gue cuma ingin beristirahat, tapi tidak ke arah yang tidak sampai membuat gue terjerumus nantinya.

Hari-hari sisa di Jakarta

Bersama sahabat yang memang bisa mengerti, sebentar lagi dia akan melanglang buana ke negeri yang lekat dengan The Beatles, Sepak Bola, dan yang jelas negeri yang kami impikan supaya bisa kesana bersama-sama. Entah berapa lama, gue pun turut seneng karena dia udah bisa ngewujudin apa yang dia impiin. Hahahahahaha.

Selamat berjuang di negeri elizabeth teman, do'a ku menyertaimu. Kalo bisa promosiin That Bookstore's Little Club disana.