Selamat Welcome

Sabtu, 11 April 2009

Sekitar Ujian Nasional ala Bisma

Ujian Nasional jadi momok menakutkan buat banyak kaula muda bekedudukan di kelas 12, mau IPA atau IPS pun sama khawatirnya. Tapi, Ujian Nasional juga tak luput dari sorotan berbagai kalangan. Contoh- demi contoh telah kita banyak saksikan di media masa, manakala tahun lalu banyak fenomena bermunculan yang acap kali membuat pelaku ujian nasional merasa resah saat hari H atau saat menunggu hasil.
Banyak juga kecurangan yang terjadi, tak dipungkiri hal itu dilakukan untuk menjaga nama baik sekolah yang telah tersohor di permukaan. Ada-ada saja memang, tapi kita sebagai pelajar bisa juga merasakan fenomena itu nanti saat hari mulai menginjak tanggal 20 April 2009 pergulatan batin, hati dan pikiran mengaduk-aduk kinerja otak para pelaku Ujian Nasional.
Guru-guru pun banyak yang memberi semangat, tak sedikit dari mereka yang memotivasi. Diberi rasa pahit yang menakutkan atau rasa pahit yang sedang-sedang saja. Karena menurut wali kelas saya yang juga merupakan guru matematika, Hj. Johanes Abbas mengatakan bahwa ujian nasional itu hanya diperbesar-besarkan saja, sebenarnya tidak perlu ada yang dikhawatirkan saat ujian nasional menjelang ataupun tiba. Pendapat beliau benar juga, dibenak saya juga demikian adanya kalau kita rajin belajar dan tak segan membawa buku kemanapun tempat kita berpijak saat bermain. Tapi itu semua jarang sekali dilakukan, saya pun turut ambil bagian sebagai pelajar yang ogah untuk membuka buku atau membaca soal-soal. Kalaupun itu sedang ingin, itu pun hanya berlangsung 10 menit untuk membaca soal per soal. Apakah ironis?
Saya cuma berpendapat ujian nasional nanti harus disuguhi dengan ketenangan dan kekompakan yang penuh dari setiap lini per lini di setiap kelas. Memang ini hal yang mustahil dilakukan, tapi peruntungan wajib dicoba dibalik kekhawatiran pihak sekolah karena takut kalau nanti anak didiknya banyak yang mengambil Paket C. Semua siswa/i pasti tidak mau kalau hal itu terjadi bukan?
Untuk itu, marilah kita terus belajar dan berikhtiar untuk terus berusaha. Karena ujian nasional tinggal menghitung hari dan jari. Tetap semangat kawan, kita akan terus bersama-sama membukukan kenangan disisa hari kita di SMA. Saya tidak akan melupakan banyak kejadian dimasa itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar