Selamat Welcome

Sabtu, 04 Desember 2010

Seperti Kekasihku

"Seperti Kekasihku" itulah salah satu catatan seorang yang membuat gue merasa punya jiwa yang lain. Sisi kelam gue yang gak pernah keluar, enggan untuk membumbungkan segala yang bersifat satu arah.

Dia memang kehilangan seseorang yang punya arti besar di hidupnya, seorang yang menjadi wibawa, seorang teman juga, dan saudara.

Tapi mengapa jemawa dirinya terarah kesosok seorang yang lebih tua 2 angkatan di tempat dia menuntut ilmu?
DUA DIMENSI kini ia. Mencari apa itu arti adil, dan mencari apa itu kenyamanan. Mungkin dia agak lupa dengan onggokan pengorbanan yang mengalahkan semua yang lebih dari gue punya? Entah.

Gadis ini membuat banyak perubahan besar juga buat gue, menjajal segala kesabaran, keikhlasan, dan menghargai.
Dia dewasa dibalik linglung arah kemana deras perasaannya menepi. Dia tulus untuk mencintai kekurangan gue dibalik semua orang yang tahu siapa gue.

Tuhan menciptakan seseorang dengan segala kuasanya. Tidak akan ada yang sama lagi didunia ini. Kemana mata hatinya jika Tuhan membuatnya seperti teroyak-oyak dalam banyak tanda tanya? Dia menangis ketika menceritakan dirinya yang tenang, tapi gue lebih menangis karena gue tidak dianggap sesiapa ketika seseorang yang lebih tua 2 angkatan itu dianggap mirip seseorang yang kini tenang dihadapanNya.

Entah sampai kapan Tuhan membuat perjalan kami berliku. Membuat semuanya memang tak seperti kemauan gue dan dia untuk menghadapi semuanya.

Dari dia, gue mengerti arti apa itu ikhlas dan cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar